Beranda » Investasi Saham » Ketika Krisis Beli Saham Apa?
Ketika Krisis Beli Saham Apa

Ketika Krisis Beli Saham Apa?

Ketika krisis, saran saya beli saham yang cashnya banyak dan memiliki low debt. Ini sangat penting sekali. Karena kesempatan hanya akan datang bagi mereka yang memiliki cash banyak.

Apa ciri khas emiten yang cashnya banyak? Jawabannya adalah emiten yang memiliki ROIC tinggi.

There are worse situations than drowning in cash and sitting, sitting, sitting. I remember when I wasn’t awash in cash – and I don’t want to go back.

Charlie Munger

Apa Itu ROIC?

ROIC adalah return on invested capital. Maksud invested capital adalah perolehan aset produktif yang dilakukan emiten tersebut. Aset produktif ini adalah aset yang dipakai untuk keberlangsungan bisnis, yaitu persediaan, aset tetap (contohnya mesin dan tanah), namun cash tidak termasuk.

Lalu kita ambil earnings perusahaan tersebut, yang mana kita sudah seleksi per segmen, yaitu khusus untuk divisi bisnis tersebut, berapa labanya. Biasanya, earnings yang kita gunakan adalah NOPAT, yaitu Net Operating Profit (EBIT) After Tax.

Jadi bayangkan jika anda hanya perlu ekspansi 100 milyar, tapi menghasilkan NOPAT 50 milyar. Maka bisnis anda menghasilkan ROIC 50%. Maka dari itu, emiten dengan ROIC tinggi itu memiliki cash lebih banyak dan cenderung lebih pasti untuk membagikan dividen. Hal ini tentu bisa menjadi pertimbangan bagi anda yang ingin hidup dari dividen.

ROIC tinggi adalah kunci dari kecepatan growth emiten. ROIC adalah akselerasi di dalam ruang dan waktu yang terbatas.

Yang Terjadi Saat Krisis

Biasanya ketika krisis, yang terjadi adalah inelastic supply sementara demand yang elastis jatuh dalam. Supply di sini adalah total produksi perusahaan-perusahaan yang berada di lini bisnis tersebut. Angka supply hanya bisa turun kalau ada yang tutup atau bangkrut.

Krisis vs Perusahaan Anti Krisis (Demand Produk Secara Circle Demand)

Demand ketika krisis bisa jatuh dalam dan karena dapat berubah-ubah dengan cepat, maka dari itu demand elastis. Ada krisis yang lama dan ada krisis yang cepat. Semua ini tergantung demand produk tersebut.

Tidak ada yang dapat mengetahui berapa lama demand produk akan kembali seperti sebelum krisis terjadi. Inilah kenapa ketika krisis, harga saham-saham menjadi sangat murah sekali. Karena ada banyak ketidapastian di pasar dan pasar tidak suka ketidakpastian tersebut.

Namun ada juga perusahaan yang anti krisis, artinya demandnya relatif tetap sama meski krisis sekalipun, bahkan perusahaan mampu bertumbuh.

Elastisitas Harga dengan Produk Substitusi (Demand Produk dengan Kompetitor)

Elastisitas harga dari setiap produk bisa berbeda-beda. Ada produk yang walau pun harga jualnya naik, tetapi demand tidak turun, ini namanya elastisitas harganya 0. Ada juga yang meski harga naik tinggi, demand hanya turun sedikit, inilah yang namanya inelastic demand.

Sebagian produk mengalami penurunan demand yang signifikan ketika harga barang tersebut naik, ini berarti demand karena harga sangat elastis. Lalu, ada juga demand mengikuti substitusi, sehingga demandnya bisa elastis tergantung harga substitusi.

Kita harus dapat memisahkan produk-produk suatu perusahaan ke dalam tiap kategori ini, sehingga ketika kita membeli perusahaan ROIC tinggi, kita sudah tahu ekspektasi apa yang bisa kita harapkan dari perseroan, baik nanti ketika krisis mau pun sebelum krisis.

Alasan Pilih Emiten High ROIC Saat Krisis

Perusahaan dengan ROIC tinggi biasanya akan memiliki kesempatan untuk membeli perusahaan-perusahaan yang sedang kesusahan berjualan tersebut di harga murah.

Nah, karena perusahaan tersebut memiliki jaringan distribusi yang bagus, bahkan sampai ekspor, akhirnya perusahaan tersebut dapat berjualan lebih baik dari perusahaan lainnya.

Akan lebih baik lagi jika emiten juga memiliki utang rendah atau bahkan tanpa utang berbunga (low to near zero debt). Dengan demikian, perusahaan akan terhindar dari risiko credit crunch, kewajiban membayar utang saat kondisi buruk, dan sekaligus masih dapat melakukan leverage ketika datang kesempatan untuk akuisisi mau pun ekspansi bisnis.

Kesimpulan

Inilah kenapa saya sarankan untuk beli saham ROIC tinggi dan memiliki low debt ketika krisis. Yaitu karena cashnya banyak akibat murahnya ekspansi, serta dividend yang juga besar. Hal ini karena emiten dapat melakukan ekspansi lebih murah dan balik modal jauh lebih cepat.

Tentang Penulis

James Hermanto adalah seorang advokat High ROIC, Low Capex Only Investing Club. Guru bahasa Jepang dan translator.

Terbantu dengan artikel ini? Jangan lupa Trakteer, dude 😎

Ada komen, dude?

Scroll to Top