Beranda » Analisis Fundamental » Target Kinerja Perusahaan, Prospek Pendapatan dan Laba Emiten
Target Kinerja Perusahaan

Target Kinerja Perusahaan, Prospek Pendapatan dan Laba Emiten

Artikel kali ini membahas tentang target kinerja perusahaan, prospek pendapatan dan laba emiten. Saya tulis artikel ini karena sebelumnya ada komentar dari Om dude Melki yang bertanya tentang hal ini.

Om dude mohon dibantu dimana kita bisa dapatkan informasi mengenai penjelasan manajemen tentang target dan prospek kinerja masa depan, potensi kenaikan pendapatan dan margin laba

MELKI

Mungkin ada beberapa orang yang bertanya hal yang sama, jadi saya buatkan saja artikelnya. Mudah-mudahan berguna, dude!

Ada beberapa cara untuk melihat target kinerja perusahaan, beberapa di antaranya adalah :

  1. Annual Report
  2. Public Expose dan Analyst Meeting
  3. Media dan Press Release Emiten
  4. Konsensus Analis
  5. Rata-Rata Industri
  6. Kinerja Historis Perusahaan

Kegunaan Mengetahui Prospek dan Target Kinerja Perusahaan

Waktu kita membeli saham, yang kita beli adalah prospek bisnis saham tersebut. Maka kita harus punya gambaran kinerja bisnis perusahaan ke depan seperti apa. Murah atau mahal valuasi saham tersebut, tentunya bergantung pada kinerja perusahaan masa mendatang.

Apakah pendapatan dan labanya masih tumbuh? Dari mana sumber pendapatannya, berapa lama bisa bertumbuh? Itu beberapa pertanyaan yang harus kita jawab.

Karena itu, kita akan cari tahu bagaimana cara untuk mengetahui prospek kinerja emiten. Salah satunya adalah dari target kinerja perusahaan. Tentunya akan lebih baik jika kita juga ada gambaran yang lebih luas lagi, tidak hanya target satu tahun, melainkan beberapa tahun mendatang.

Cara Melihat Target Kinerja Perusahaan, Pendapatan dan Laba Emiten Di Masa Depan

Annual Report

Annual report (laporan tahunan) adalah sumber informasi yang lengkap tentang bisnis perusahaan, profil, perkembangan kinerja, laporan keuangan, analisis manajemen, prospek dan strategi bisnis perusahaan ke depan, serta kendala yang emiten hadapi. Karena itu, membaca annual report bisa dibilang adalah kewajiban seorang investor saham.

Tidak jarang manajemen menuliskan target kinerja perusahaan tahun depan atau bahkan target jangka menengah dan jangka panjang. Anda bisa membuka situs BEI atau situs resmi tiap emiten untuk mendapatkan Annual Report.

Berikut beberapa contohnya.

PT Ekadharma International Tbk (EKAD)

Contoh, PT Ekadharma International Tbk (EKAD) melaporkan realisasi kinerja tahun sebelumnya dan target kinerja perusahaan 2020. Realisasi EKAD 2019 meleset dari target awal dan manajemen melaporkan apa penyebabnya.

Beberapa super investor mengatakan salah satu indikator GCG dan manajemen yang baik adalah ketika mereka berani jujur akan kondisi dan tantangan yang sedang dihadapi. Lebih baik lagi jika jujur waktu melakukan suatu kesalahan. Jika anda rajin membaca Warren Buffett Annual Letter, anda akan sering membaca bagaimana WB mengakui tiap kali melakukan kesalahan, seperti saat mengambil keputusan investasi yang salah. Maka, selain melihat realisasi dan target emiten, ada baiknya anda juga memperhatikan apa alasan manajemen ketika realisasi kinerja meleset dari target yang telah mereka tentukan sebelumnya.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

Contoh lain, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Seperti dapat anda lihat, untuk tahun 2019 KLBF mencatat realisasi penjualan yang sesuai dengan target awal 6-8%. Tapi meleset pada laba bersih yaitu hanya 2% dari target 6-8%. Manajemen sebutkan apa penyebabnya dan langkah apa yang telah mereka lakukan.

Anda juga bisa lihat target pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba bersih, anggaran belanja modal dan kebijakan dividen untuk tahun 2020. Dengan mengetahui ini, anda bisa punya gambaran apa yang anda beli dan gunakan data tersebut untuk valuasi nilai wajar KLBF.


Suka artikel ini? Masukkan email untuk mendapatkan artikel terbaru via email. NO SPAM.


Public Expose dan Analyst Meeting Presentation

Emiten wajib melakukan Public Expose (Paparan Publik) setidaknya satu kali setiap tahun. Sering kali Public Expose diadakan di tengah tahun berjalan. Artinya, anda bisa mendapatkan informasi perkembangan terbaru tentang perusahaan saat itu. Tidak jarang emiten juga akan melaporkan revisi target awal tahun, jika memang ada yang berubah.

Contoh PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Selain Public Expose, khusus emiten perbankan tiap kuartal (per 3 bulan) ada Analyst Meeting Presentation. Isinya adalah update kinerja kuartal terakhir. Di sana juga ada update target kinerja bank terakhir. Contohnya misalnya adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).

Seperti saya sebut sebelumnya, ada juga emiten yang menuliskan target jangka menengah dan jangka panjang. Contohnya seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menuliskan target kinerja 2020 dan target jangka menengah sampai 2024.

Media atau Press Release

Kadang kala manajemen update/revisi target melihat perkembangan terakhir bisnis mereka baik secara makro mau pun mikro (internal).

Adalah tugas investor saham untuk follow the story atau mengikuti perjalanan dan perkembangan bisnis perusahaan. Salah satunya dapat anda lakukan dengan membaca berita. Anda bisa baca perkembangan bisnis emiten favorit anda.

Beberapa sektor yang biasanya rajin update di media tentang progress kinerjanya contohnya adalah sektor properti yang melaporkan perkembangan marketing sales, sektor konstruksi tentang perkembangan jumlah kontrak terbaru, sektor perbankan tentang total kredit tersalurkan dan NPL, dan sektor batu bara tentang harga coal, produksi dan penjualan. Untuk seluruh sektor pada umumnya anda bisa ikuti update rencana ekspansi, realisasi capex, masuk pasar baru, produk baru, dan lain-lain.

Yang patut anda ingat adalah jangan terjebak dengan tren jangka pendek. Ada kalanya terlalu sering membaca berita malah bikin galau karena ada berita-berita yang kurang sedap. Sebaiknya anda cerna ulang setiap berita yang ada. Berapa besar dampaknya terhadap kinerja perusahaan keseluruhan?

Hal ini termasuk juga potensi peningkatan kinerja, bisa jadi yang diberitakan di media bombastis tapi setelah anda pikir dan hitung, porsinya tidak signifikan terhadap kinerja keseluruhan. Dengan cara demikian, anda bisa terhindar dari tindakan gegabah untuk mengambil keputusan investasi (jual dan beli) berdasarkan sesuatu yang tidak material dan tidak signifikan.

Konsensus Analis

Pada dasarnya, jangan telan mentah-mentah riset analis. Skeptis ada baiknya. Tapi mungkin ada insights yang anda dapatkan dari riset analis. Bisa jadi ada sesuatu hal yang baru, yang selama ini tidak terpikirkan, anda temukan di riset tersebut. Saya terus terang beberapa kali menemukan insights dari hasil membaca riset analis. Tentunya dipadukan dengan hasil pemikiran sendiri, akan lebih baik.

Ada beberapa sumber yang dapat anda gunakan. Bisa dengan mencari riset saham dari tiap sekuritas. Seperti berikut.

Atau bisa juga dari situs WSJ seperti contoh konsensus analis untuk saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berikut.

Rata-Rata Industri

Rata-rata pertumbuhan industri dapat kita gunakan sebagai acuan, dengan asumsi pertumbuhan kinerja perusahaan sejalan dengan pertumbuhan industri (berlaku juga untuk perlambatan). Data industri juga bisa menggambarkan seberapa besar pasar yang ada. Data rata-rata pertumbuhan industri biasanya ada juga dalam Annual Report. Dalam analisis manajemen, biasanya membahas analisis makro dan analisis bisnis emiten tersebut. Analisis makro biasanya menyertakan data pertumbuhan ekonomi makro dan sektoral. Pada contoh Annual Report sebelumnya, jika anda perhatikan ada data makro.

Namun, anda juga bisa mencari langsung data tersebut. Sumber data bisa berasal dari asosiasi, riset pihak ketiga independen, data pemerintah, atau lainnya. Asosiasi misalnya Gaikindo untuk sektor otomotif dan ASI (Asosiasi Semen Indonesia) untuk sektor semen. Dulu ada data lengkap dari ASI, bisa kita lihat data tiap bulan via situs SMGR, tapi sayangnya sekarang sudah tidak ada lagi. Namun masih ada data ASI dalam Public Expose SMGR untuk tahun terakhir. Riset pihak ketiga misalnya hasil riset Nielsen. Data pemerintah misalnya Bank Indonesia untuk perbankan atau data BPS.

Sebagai gambaran, biasanya semakin besar market size emiten, pertumbuhannya akan semakin mendekati pertumbuhan sektornya. Ya terang saja, karena market leader berarti pasarnya sudah sangat besar dan bobotnya jelas semakin mendekati total pasar sektor tersebut, maka secara logika pertumbuhan market leader akan sejalan pertumbuhan sektornya. Sebaliknya emiten yang lebih kecil, pertumbuhannya bisa tidak sejalan industrinya.

Kinerja Historis

Sebaiknya anda tidak hanya melihat target satu tahun. Apalagi kondisi tahun ini yang sangat dipengaruhi oleh pandemi covid-19. Ada baiknya anda mencatat tren pertumbuhan kinerja perusahaan dan juga sektornya. Bandingkan target perusahaan terhadap realisasinya, apakah selama ini sering meleset? Apakah manajemen terlalu optimis atau malah konservatif sewaktu memasang target kinerjanya?

Kesimpulan

Ada banyak cara untuk melihat dan memprediksi prospek kinerja perusahaan, mulai dari pendapatan, laba, marketshare, margin laba, dan lain-lain. Sumber utama yang relatif terlengkap adalah Annual Report. Selain itu, dengan membaca Annual Report kita juga dapat membaca banyak hal lain yang penting, termasuk tentang kualitas dan kompetensi manajemen.


Demikian dude. Ada yang belum saya sebut? Di mana dan bagaimana cara melihat informasi mengenai penjelasan manajemen tentang target dan prospek kinerja masa depan, potensi kenaikan pendapatan dan margin laba? Komen, dude!

Ada komen, dude?

Scroll to Top