Beranda » Psikologi Saham » Skill Or Luck? Hati-Hati Terjebak Outcome Bias
Skill or luck? You can't tell the quality of a decision from the outcome - Howard Marks.

Skill Or Luck? Hati-Hati Terjebak Outcome Bias

Skill or luck? Salah satu yang sulit kita bedakan dalam investasi saham. Sering kali kita terjebak outcome bias. Yang Penting Cuan!

Kondisi IHSG Saat ini

Saat ini ada 708 emiten terbuka yang tercatat di BEI.

Dari 708 emiten tersebut, per hari ini (data Google Finance) :

  • 153 emiten sudah naik 100%-1300% dari titik terendahnya dalam setahun atau All Time Low 52 weeks (ATL 52w).
  • 310 emiten naik lebih dari 50% jika dihitung dari titik terendah ATL 52w.

Dengan kata lain, sekitar 21.6% emiten sudah naik setidaknya 100% atau 1 dari 5 emiten. Dan sekitar 43.8% naik setidaknya 50% atau 2 dari 5 emiten naik minimal 50%.

Jika hitung kasar, seandainya kita punya 5 saham di portofolio, secara rata-rata, 2 dari 5 naik minimal 50% dan 1 dari 5 naik minimal 100%.

Apa artinya ini? Buat penyeimbang saja. Jangan terlalu bangga kalo bisa cuan akhir-akhir ini. Bisa jadi bukan karena kita yang jago, tapi memang HOKI dan mestakung. Bisa jadi karena “kebetulan” ada aksi korporasi emiten, sesuatu yang di luar dugaan kita dan bukan alasan awal membeli saham tersebut. Apalagi mengingat kondisi riil sejatinya belum pulih.

Ya benar, kalo baca media, ada beberapa alasan (pembenaran?) kenapa bursa saham naik lebih dulu. Misalnya karena berharap vaksin yang akan segera produksi dan asumsi yang terburuk telah lewat sehingga ke depan segalanya hanya akan lebih baik. Alasan lainnya karena saat ini adalah era suku bunga rendah bahkan negatif, sehingga kaum kapitalis yang selalu mencari return terbaik, tidak punya banyak pilihan…. salah satunya ya memasukkan modalnya ke dalam pasar saham. Akibatnya valuasi harga saham pun semakin tinggi. Tapi biasanya media selalu menemukan alasan setelah terjadi, bukan sebaliknya.


Suka artikel ini? Masukkan email untuk mendapatkan artikel terbaru via email. NO SPAM.


Skill Or Luck?

Skill or luck? Awas terjebak outcome bias.
Skill or luck? Awas terjebak outcome bias.

Saya suka kutipan dari artikel fs.blog ini : If you think you have discovered a pattern, first consider it pure chance.

When it comes to pattern recognition, we are oversensitive. Regain your scepticism. If you think you have discovered a pattern, first consider it pure chance. If it seems too good to be true, find a mathematician and have the data tested statistically.

The Art of Thinking Clearly

Saya pikir hal tersebut sangat baik untuk kita ingat. Lagi pula, seperti kita tahu bahwa dalam investasi saham ada tiga faktor yang berperan : Skill, Luck, dan Hidden Information. Baca Value Investing : Hidden Information, Luck, and Skill

Hati-Hati Terjebak Outcome Bias

Berikut definisi outcome bias :

The outcome bias is an error made in evaluating the quality of a decision when the outcome of that decision is already known; The tendency to judge a decision by its eventual outcome instead of based on the quality of the decision at the time it was made.

Sumber : Wikipedia

“You can’t tell the quality of a decision from the outcome,” kata Howard Marks.

Mengukur suatu keputusan hanya berdasarkan hasilnya ternyata termasuk salah satu cognitive bias. Karena suatu outcome bisa terjadi dengan berbagai alasan, termasuk alasan yang kita tidak tahu.

Jadi bagaimana sebaiknya mengukur kualitas suatu keputusan yang lebih bijak?

Salah satunya adalah dari kualitas keputusan itu sendiri. Apa saja yang mendasari keputusan tersebut? Apa saja faktor pertimbangannya? Apakah kenaikan harga saham tersebut salah satunya karena thesis anda terbukti benar, (misalnya kinerjanya memang membaik, ekspansi bisnisnya sukses, dan lain-lain)?

Kalau harga sahamnya naik tanpa alasan yang jelas, bukan karena thesis anda terbukti benar, dan anda sendiri tidak tahu kenapa…. anggap saja hoki. Dan memang benar, tidak jarang kejadian di bursa saham terjadi tanpa alasan yang kita bisa jelaskan dengan baik.

Kenapa Penting?

Kenapa penting membedakan antara skill atau luck, dude?

Tujuannya setidaknya ada dua. Pertama, agar tetap humble dan gak sombong. Kedua, mencegah outcome bias secara sadar gak sadar merasuk ke dalam pikiran kita. Bisa jadi keputusan kita sebetulnya tidak tepat, tapi kali ini cuan… ke depan jangan sampai kita buat keputusan yang sama, karena memang sebetulnya tidak benar. Karena dua alasan tersebut, menurut saya membedakan antara skill or luck adalah penting.

Bagi saya pribadi, kenaikan harga saham dan cuan di porto kali ini, faktor hoki porsinya cukup besar. Karena sejujurnya kinerja emiten di porto masih lesu, thesis saya belum terbukti benar sampai beberapa tahun mendatang, namun pasar sudah kasih bonus cuan di awal. Ya terima nasib saja :D


Menurut ente, apa saja yang jadi pertimbangan untuk mengukur keputusan investasi baik atau tidak? Kasih tau ane di kolom komentar, dude.

Akhir kata, hepi cuan dude!

Ada komen, dude?

Scroll to Top