Beranda » Bedah Buku » Bedah Buku: The Essential Buffett by Robert G. Hagstrom (Terjemahan) Bagian 1
Bedah buku The Essential Buffett by Robert G. Hagstrom Part I

Bedah Buku: The Essential Buffett by Robert G. Hagstrom (Terjemahan) Bagian 1

Bedah buku The Essential Buffett ini ditulis oleh @casperrrrrr. Terdiri dari dua bagian, tulisan ini adalah bagian yang pertama. Kepo sama casper? Anda bisa ikuti channel telegram Investing Insights.

Ok dude, langsung saja.


The Essential Buffett by Robert G. Hagstrom (Terjemahan)

Nilai sebuah investasi bukanlah apa yang akan dihasilkan bulan ini atau selanjutnya, atau volume penjualan di triwulan selanjutnya. Tetapi apa yang bisa diberikan oleh investasi itu kepada sang investor dalam jangka panjang.

Benjamin Graham

Warren Buffett merupakan manusia yang masuk akal. Ia menyadari bahwa tidak mungkin bisa memprediksi pasar saham. Ketika investor saham dan spekulan lain, lama kelamaan, terbuai oleh tren sesaat dan bermain-main dengan berbagai pendekatan esoteric dalam berinvestasi, pendekatan masuk akal yang konsisten telah membantu Buffett mengumpulkan kekayaan miliaran dolar.

Bagaimana Cara Buffett Melakukan Itu?

Menganalisis Saham Sebagai Bisnis

Ketika berinvestasi, WB melihat bisnis. Ia menganalisis berbagai atribut dengan doktrin bisnis, doktrin manajemen, dan doktrin finansial. Kemudian, WB menghitung berapa nilai bisnis itu.

Ketika profesional lain sibuk mempelajari berbagai model penentuan harga aset, beta, dan teori portofolio modern, Buffett mempelajari laporan laba rugi, neraca, capital reinvestment requirement, dan kemampuan menghasilkan uang perusahaan.

Menganalisis saham sebagai bisnis hanya bisa kita pelajari melalui pengalaman langsung. Seperti kata Buffett :

Bisakah Anda menjelaskan kepada seekor ikan seperti apa rasanya berjalan di atas tanah? Satu hari di darat sebanding dengan seribu tahun menjelaskannya, dan satu hari menjalankan bisnis memiliki nilai yang sama.

Warren Buffett

Jadi, untuk bisa memahami bisnis tersebut, kita harus berani untuk mencoba secara langsung, jangan takut untuk gagal.

Notes : memandang saham sebagai bisnis dengan cara memperhatikan aspek ekonomi perusahaan itu, dan benar-benar seakan-akan anda yang akan menjadi CEO keesokan harinya. Kemudian, lihat harganya.

Mengelola Portofolio Fokus dan Turnover Rendah

Buku The Essential Buffett by Robert G. Hagstrom ini juga menyebutkan, Warren Buffett mengatakan untuk mendapatkan pengembalian yang tinggi, kita harus berani melakukan pertaruhan terkonsentrasi. Dalam portofolio fokus, idealnya tidak lebih dari 20 saham. Cara terbaik mengungguli pasar : jangan beli ratusan saham, tunggu munculnya kesempatan luar biasa yang langka.

Berapa banyak saham yang harus dimiliki seorang investor?

Tergantung pada pendekatan yang anda lakukan terhadap investasi. Kalau anda memiliki kemampuan menganalisis dan valuasi saham, anda tidak membutuhkan banyak saham. Sebagai seorang pebisnis, anda tidak perlu memiliki setiap saham dari industri besar. Anda juga tidak harus menyertakan 40, 50, atau 100 saham dalam portofolio anda untuk mencapai diversifikasi yang mencukupi.

Buffett percaya bahwa satu-satunya investor yang membutuhkan diversifikasi luas adalah investor yang tidak memahami apa yang mereka lakukan.

Ukuran tradisional untuk mengukur kinerja adalah perubahan harga : harga awal yang kita bayar dan harga pasar hari ini. Dalam jangka panjang, harga pasar pastinya mendekati nilai bisnis tersebut. Namun, dalam jangka pendek, harga-harga bergerak liar lebih tinggi dan lebih rendah dari nilai perusahaan. Harga-harga tersebut bergantung pada sejumlah faktor selain dari kemajuan bisnis. Masalah yang tersisa adalah sebagian investor menggunakan perubahan harga jangka pendek untuk mengukur kesuksesan dan kegagalan dari pendekatan yang mereka lakukan kepada investasi.

Buffett percaya bahwa menggunakan harga-harga jangka pendek untuk menilai kesuksesan sebuah perusahaan adalah hal yang bodoh. Alih–alih melihat harga jangka pendek, Buffett memeriksa tingkat utang, kebutuhan belanja modal, dan pertumbuhan perusahaan dalam menghasilkan uang.

Notes : Jangan menilai kesuksesan sebuah perusahaan melalui perubahan jangka pendek dari harga sahamnya. Sebaliknya, perhatikan fundamental bisnisnya.

Yang Masuk Akal Dalam Bisnis, Masuk Akal Dalam Saham

Tujuan dari pemilik bisnis, kata Buffett adalah menciptakan sebuah portofolio perusahaan yang dalam 10 tahun atau lebih akan menghasilkan laba tersembunyi tertinggi. Ketika laba tersembunyi menggantikan perubahan harga sebagai prioritas tertinggi dalam portofolio anda, banyak hal mulai berubah. Anda tidak mungkin menjual bisnis terbaik yang anda miliki hanya karena anda bisa mendapat sedikit keuntungan dari penjualan itu.

Dalam pandangan Buffett, yang masuk akal dalam bisnis juga masuk akal dalam saham. Seorang investor mestinya mempertahankan saham dari bisnis yang luar biasa dengan kegigihan yang sama seperti kala investor tersebut memiliki seluruh bisnis itu.

Setelah mengelola portofolio bisnis, anda harus melawan godaan untuk membeli sebuah perusahaan marginal hanya karena punya uang lebih. Kalau perusahaan itu tidak sesuai dengan prinsip yang anda miliki, jangan beli. Bersabarlah dan tunggu bisnis yang tepat. Anda salah bila anda berasumsi bahwa kalau anda tidak membeli dan menjual (turnover transaksi tinggi), anda tidak memiliki kemajuan.


Suka artikel ini? Masukkan email untuk mendapatkan artikel terbaru via email. NO SPAM.


The Essential Buffett : Perbedaan Antara Investasi dan Spekulasi

Spekulan terobsesi dengan menerka-nerka harga di masa depan, sementara investor fokus pada aset yang mendasar, memahami bahwa harga-harga di masa depan sangat berhubungan dengan kinerja ekonomi dari aset tersebut. Kalau semuanya benar, sebagian besar dari aktivitas yang mendominasi pasar-pasar keuangan sekarang ini adalah spekulasi, bukan investasi.

Ketika kita memahami bahwa portofolio fokus dan bukan portofolio terdiversifikasi luas memberi kesempatan terbaik mengalahkan dana-dana indeks. Kita juga mulai mengapresiasi fakta bahwa portofolio ber-turnover tinggi menambah biaya investasi sementara portofolio yang memiliki turnover rendah menambah pengembalian potensial kita.

Kita juga mulai memahami ketidakmungkinan matematis dari upaya memprediksi perilaku bursa saham di masa depan, kita mulai memandang curiga pada strategi spekulatif apa pun yang berusaha mendapatkan laba dari berbagai perubahan yang kita antisipasi dalam harga-harga saham.

Dalam bursa saham, psikologi yang terlibat dalam investasi adalah hal yang penting. Kalau kerugian akan membuat anda merasa kesedihan, dan sebagian kerugian tak bisa dihindari, anda mungkin lebih bijak bila memanfaatkan pola investasi yang konservatif dan menabung seumur hidup.

Menurut Buffett, sebuah portofolio berbagai saham yang kita pilih dengan baik, berdasarkan harga yang masuk akal, bisa menjadi sebuah investasi yang kuat.

Menurut Benjamin Graham,

Sebuah operasi investasi adalah operasi yang, dengan analisis menyeluruh, menjanjikan keamanan pada pokok dan pengembalian yang memuaskan.

Benjamin Graham

Analisis yang menyeluruh yang dia tekankan dijelaskan sebagai studi seksama terhadap fakta-fakta yang tersedia dalam upaya menarik kesimpulan yang ada di dalamnya berdasarkan prinsip yang ada dan logika yang kuat. Analisis juga dapat digambarkan sebagai fungsi tiga langkah : Deskriptif, Kritikal, dan Selektif.

Tiga Fungsi Langkah Analisis Fundamental

Pertama, fase deskriptif. Dalam fase deskriptif, analis mengumpulkan semua fakta yang ada dan menyajikan berbagai fakta itu dengan cara yang cerdas.

Kedua, fase kritikal. Dalam fase kritikal, analis berurusan dengan kepatutan dari standar yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi. Analis hanya tertarik dengan penyajian fakta yang fair.

Terakhir, fase selektif. Dalam fase selektif, analis memberikan penilaian pada keuntungan dan kerugian dari emiten yang dianalisis.

Buffett berkata bahwa corporate turnaround jarang ada yang sukses. Hal ini pembelajaran yang ia dapat dari pembelian Berkshire Hathaway yang akhirnya bangkrut karena tidak sanggup mempertahankan bisnis di situasi saat itu.

Menurut Buffett, perusahaan asuransi adalah investasi yang baik, terkadang tidak. Namun, perusahaan asuransi adalah kendaraan investasi yang selalu menguntungkan. Kenapa? Karena pemegang polis, dengan cara membayar premi mereka, mereka memberi arus uang tunai yang konstan; perusahaan asuransi menginvestasikan uang ini – atau sering kita kenal sebagai float – sampai klaim diajukan. Karena mereka tidak bisa memprediksi kapan klaim terjadi, perusahaan asuransi memilih berinvetasi dalam sekuritas pasar cair, terutama saham dan obligasi.

Buffett juga mengatakan bahwa kalau anda menginginkan perusahaan terbaik, anda harus mau membayar harganya ketika perusahaan itu tersedia. Karena kita tidak bisa memprediksi harga terendah dari saham tersebut. Jadi jika menurut anda saham tersebut sudah murah dan berpotensi, anda bisa membelinya dan tidak perlu khawatir dengan pergerakan jangka pendek yang sangat liar. Hal ini ia sadari setelah dipengaruhi oleh Charlie Munger saat membeli GEICO.

Kriteria Perusahaan Yang Baik Menurut The Essential Buffett

Kriteria perusahaan yang baik menurut Buffett :
1) Bisnisnya sederhana dan mudah dimengerti
2) Kemampuan menghasilkan uang yang konsisten
3) ROE yang baik
4) Sedikit utang
5) Manajemen yang baik
6) Tidak tertarik pada perusahaan turnaround, pengambilan paksa atau situasi tidak jelas di mana tidak ada harga permintaan.

Notes : Cari perusahaan yang menghasilkan ROE yang tinggi dengan utang minimal.

Selain memperhatikan kriteria perusahaan yang baik, agar dapat digolongkan sebagai investasi, Graham menambahkan, harus ada tingkat keamanan terhadap pokok dan laju pengembalian yang memuaskan (Margin of Safety). Dia mengatakan bahwa keamanan tidaklah bersifat absolut. Namun, investasi harus dipandang aman dari kerugian di bawah berbagai kondisi yang masuk akal.

Pengembalian yang memuaskan di sini bersifat subjektif. Artinya pengembalian bisa dalam jumlah berapa pun, berapa pun rendahnya asalkan investor bertindak dengan cerdas dan mematuhi definisi investasi sepenuhnya.

Tiga Hal Penyebab Kejatuhan Bursa Saham

Setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan kejatuhan bursa saham, yaitu :

  1. Manipulasi saham oleh perusahaan pialang dan investasi. Setiap hari, pialang memberitahu saham mana yang harus kita beli dan apa yang harus mereka katakan untuk menghasilkan keriuhan dari saham-saham itu.
  2. Praktik umum peminjaman uang untuk tujuan membeli saham. Bank dengan bebas meminjamkan uang kepada spekulan, yang menunggu dengan perasaan waswas tip terpanas dari Wall Street (atau dalam konteks kita, dari BEI).
  3. Optimisme tak terkendali. Para pembeli mulai kehilangan rasa proporsionalitas mereka tentang harga, tidak ada lagi yang peduli dengan valuasi saham, harga setinggi apa pun selalu ada peminat.

Growth Investing and Business Life Cycle

Buku The Essential Buffet juga membahas tentang metode growth investing. Seiring berjalannya waktu, investor juga mulai melihat peluang pada saham pertumbuhan. Singkatnya, perusahaan yang menumbuhkan penjualan dan pemasukan dengan laju yang lebih tinggi daripada bisnis kebanyakan. Seringkali diidentifikasi sebagai perusahaan yang memiliki laba yang bergerak dari siklus ke siklus.

Masing-masing perusahaan memiliki siklus kehidupan laba. Dalam tahap pengembangan awal, pendapatan perusahaan mengalami percepatan dan laba mulai terwujud. Selama masa ekspansi cepat, pendapatan terus bertumbuh, margin laba berkembang, dan ada peningkatan laba yang meroket tajam. Dalam tahap terakhir, dikenal sebagai penurunan stabilitas, pendapatan berkurang, dan margin laba serta laba menurun.

Growth investor, menurut Graham mengalami dilema. Jika mereka memilih sebuah perusahaan yang berada di dalam tahap ekspansi cepat, mereka mungkin mendapati kesuksesan yang bersifat sementara, karena perusahaan itu belum menghadapi tahun-tahun penuh cobaan. Di sisi lain, sebuah perusahaan yang berada pada fase pertumbuhan mungkin segera bergerak ke dalam periode penurunan stabilitasi, ketika laba mulai berkurang.

Resiko dari metode growth investing menurut buku The Essential Buffett adalah bisa saja perusahaan tumbuh lebih lambat daripada yang kita harapkan. Kalau ini terjadi, pasar sepertinya akan memberi harga yang lebih rendah kepada sahamnya, dan investor yang tidak beruntung akan membayar terlalu banyak.

Ada pendekatan lain, untuk memilih saham-saham biasa. Graham menyebut pendekatan itu sebagai pendekatan margin aman. Ada 2 teknik untuk membelinya, yaitu :

  1. Membeli saham perusahaan ketika keseluruhan pasar sedang turun. Secara umum, ini terjadi selama masa ketika pasar sedang lesu atau koreksi lainnya yang sejenis.
  2. Membeli saham ketika harganya di bawah nilai intrinsiknya walau pun pasar secara umum dalam keadaan normal atau bahkan bullish.

Notes : Ketika harga sebuah saham berada di bawah nilai intrinsiknya, margin aman otomatis aman.

The Essential Buffett : Nilai Intrinsik

Fakta adalah faktor penentu nilai intrinsik. Fakta ini termasuk aset perusahaan, penghasilan dan deviden, serta prospek pasti apa pun di masa depan. Hal paling penting dalam penentuan nilai perusahaan adalah kemampuan perusahaan itu menghasilkan laba di masa depan. Sederhananya, mengestimasi laba sebuah perusahaan dan mengalikan laba itu dengan faktor kapitalisasi yang sesuai. Faktor kapitalisasi atau multiplier dipengaruhi oleh stabilitas laba, aset, kebijakan deviden, dan kesehatan keuangan perusahaan itu.

Graham menyatakan bahwa tidak penting menentukan nilai intrinsik pasti. Sebaliknya, sebuah ukuran perkiraan atau kisaran nilai sudah cukup. Bahkan sebuah nilai perkiraan, yang kemudian kita bandingkan dengan harga jual, sudah cukup untuk mengukur margin aman.

Graham memiliki keberatan tentang penekanan pada faktor kualitatif. Berbagai opini tentang manajemen dan sifat dasar sebuah bisnis tidak mudah kita ukur dan sulit untuk kita ukur. Jika investor terlalu menekankan pada konsep yang sulit mereka pahami, potensi kekecewaan akan meningkat. Pengalaman membuat Graham percaya bahwa ketika investor bergerak menjauhi aset keras dan ke arah hal-hal yang tak tampak, mereka mengundang cara-cara pikir yang berpotensi berbahaya.

Mulai dengan nilai asset neto sebagai titik berangkat fundamental. Kalau anda membeli aset, kelemahan anda terbatas pada nilai likuidasi dari aset-aset tersebut. Kalau kita mengukur nilai intriksik terbesar suatu perusahaan dari kualitas manajemen saja, maka margin aman hanya tersisa sedikit. Sebaliknya ukurlah perusahaan dari berbagai faktor yang bisa anda ukur sehingga margin aman lebih besar.

Aturan Graham :

  1. Beli perusahaan dengan harga kurang dari 2/3 nilai asset neto yang ada (Baca lebih jauh tentang ini : Net-Net Investing).
  2. Fokus pada saham-saham dengan PE (Price-to-Earnings Ratio) rendah.

Referensi

The Essential Buffett by Robert G. Hagstrom


Bersambung ke The Essential Buffett Bagian Kedua

Update. Baca selanjutnya : Bedah Buku: The Essential Buffett by Robert G. Hagstrom (Terjemahan) Bagian 2

Ada komen, dude?

Scroll to Top