Pick And Shovel Play: Mereka Menambang Emas, Saya Jualan Sekop

Kali ini kita akan membahas tentang Pick and Shovel Play dalam berinventasi saham. Awalnya sekitar dua minggu yang lalu, saya membaca berita “LG IKUT KEMBANGKAN 6G DI KOREA SELATAN“.

LG mengatakan komersialisasi jaringan 6G ditargetkan bisa dilakukan pada 2029, membuka era “Ambient Internet of Everything“, masa ketika manusia, objek dan tempat terhubung dengan solusi berbasis kecerdasan buatan.

IQ Plus

Waktu baca berita tersebut, sontak yang terpikir, “Wuih, udah 6G aja. 4G aja belum semua daerah terlayani, sekarang udah mulai mau masuk 5G. Berapa besar nanti investasi telco untuk 5G? Investasi 4G kemaren apa udah balik modal? Lah ini Korsel udah mau mulai 6G tahun 2029? Belum perang tarif, belum investasi infrastruktur, menara, BTS, FO, dll. Gak habis-habis dong ini bakar duit.”

Sementara itu 4G baru masuk Mei 2015 :

Saat ini ada dua standar 4G yang dikomersilkan di dunia, yakni 4G LTE dan teknologi WiMAX milik Korea Selatan. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) menyatakan, penataan atau refarming 4G LTE di Indonesia pada frekuensi 1.800 MHz sudah dimulai sejak Mei 2015.

Sumber

Jaringan 4G saja belum bisa mencakup seluruh wilayah. Lihat gambar di bawah ini.

Lantas saya terpikir, “Apa mungkin lebih baik cari peluang di industri penunjang yang terkait aja?”

Kalau provider harus siapkan dana investasi (keluar duit) untuk teknologi baru, industri penunjangnya bukannya malah panen proyek (dapet duit)?

Kemudian, satu teman di grup ngepost, “Pick and shovel.”

Wah iya, ini seperti kutipan berikut ini :

Kalau banyak orang ramai-ramai lagi hobi menambang emas, kita jualan sekop saja buat mereka!

---

Suka artikel ini? Masukkan email untuk mendapatkan artikel terbaru via email. NO SPAM.

---

Pick And Shovel Play

Dan ternyata, istilah ini juga ada di Investopedia yaitu Pick and Shovel Play.

Provider akan (selalu?) sibuk investasi, keuangannya akan sangat berat. Ada risiko teknologi baru muncul lagi dengan cepat dan emiten harus ikutan kalau tidak mau “basi”, sementara investasi di teknologi sebelumnya masih belum menghasilkan. Apa lagi kalau lihat kondisi dan kinerja emiten publik provider telco, sekarang saja masih banyak yang merugi, bisnis legacy masih tren turun, masih perang tarif, dan masih harus terus investasi infrastruktur.

Tentunya pick and shovel play tidak hanya berlaku di sektor telco, seharusnya hal ini berlaku umum.

Saya tidak mengatakan jangan berinvestasi di emiten provider telco. Yang ingin saya katakan adalah mungkin kita bisa juga melihat potensi investasi di industri penunjangnya.

---

Kira-kira apa saja bisnis penunjang industri telco? Apa yang dibutuhkan ke depan untuk perkembangan 5G? Bisnis apa lagi yang seperti ini?